01 September 2008

Petani Miskin menjadi ...

oleh Leo Tolstoy (1828-1910)

Pada suatu hari iblis mencari seseorang yang semula murah hati untuk dijadikan kikir, semula berserah untuk dijadikan serakah dan cepat marah. Iblis memilih seorang petani yang sedang bekerja di ladang. "Nah, petani miskin ini akan kujadikan lebih miskin lagi. Pasti dia akan jadi kikir dan serakah", pikir iblis itu.

Sebagai langkah pertama, iblis mencuri bekal makanan milik petani itu. Pada waktu makan siang petani itu mencari-cari makanannya. Ia merasa heran: "Aneh betul, makananku hilang. Aku akan lapar sepanjang hari ini. Mungkin ada tetangga yang mencurinya. Biarlah, barangkali tetanggaku itu sedang kesulitan makanan".

Iblis heran melihat reaksi petani yang begitu ikhlas dan damai. Rencananya gagal. Dengan lesu ia melapor ke para iblis lain. Mereka langsung menertawakan dia: "Tentu saja kau gagal, kalau mau bikin orang jadi kikir dan serakah, jangan jadikan dia miskin. Jadikan dia kaya!"

Mulailah iblis menyusun rencana jangka panjang. Ia memberi kesuburan khusus pada ladang petani itu. Ketika petani lain mengeluh akibat panen yang gagal, petani yang satu itu justru berlimpah panennya. Lumbungnya penuh dengan gandum. Petani miskin ini langsung menjadi kaya. Petani ini tidak tahu apa yang harus diperbuatnya dengan kelebihan gandumnya. Lalu iblis memberi ilham. Gandum itu bisa dibuat menjadi minuman keras vodka. Ternyata vodka bikinan
petani ini laku di kota . Petani ini menjadi semakin kaya. Untuk merayakan suksesnya, petani ini mengundang para tetangganya berpesta. Vodka disajikan lalu orang mulai mabuk.

Dalam keadaan mabuk, petani ini menagih tetangga-tetangganya untuk mengembalikan gandum yang mereka pinjam. Petani itu langsung marah ketika para tetangga belum sanggup membayar akibat masa paceklik. Ia memaki-maki: "Bayar! Awas kalau kamu tidak membayar. Itu gandumku, tahu? Gandum hasil keringatku!" Lalu merekapun mulai bertengkar. Kacaulah pesta
itu. Iblis mengintip dari jauh dengan senyum kemenangan. Sambil menunjuk ia berkata kepada iblis-iblis lain: "Lihat, itu dia orangnya. Dulu ketika masih miskin, bekal makanannya ia ikhlaskan. Tetapi sekarang meski lumbungnya sudah luber, ia begitu kikir".

Tidak ada komentar: