05 September 2011

KERJA KERAS DAN KERJA CERDAS

BUKAN KERJA KERAS ATAU CERDAS, TAPI KERJA EKSTRA Ada banyak kisah menarik yang bisa dipetik dari medan perang dunia kedua. Salah satunya adalah kisah perlombaan untuk saling memecahkan rahasia sandi pihak musuh. Setelah berusaha menciptakan berbagai kode sandi yang sulit, Jerman akhirnya mengembangkan sebuah mesin bernama Enigma yang sangat terkenal Dan sulit dipecahkan. Selama bertahun-tahun alat ini menjadi problem pelik bagi pihak sekutu, khususnya Amerika. Namun, setelah bertahun-tahun berusaha, akhirnya sandi Jerman itu pun bisa dipecahkan juga. Lantas, memahami bahwa bagaimanapun berbagai teknik Dan cara dengan mesin sandi memiliki pola keteraturan yang pada akhirnya gampang untuk dipecahkan. Amerika pun berpikir keras. Akhirnya, pada tahun 1942, Angkatan Bersenjata AS merekrut Dan melatih 29 pemuda Indian Navajo Dan mengirim mereka ke pangkalan yang amat dijaga kerahasiaannya. Orang-orang ini disebut sebagai "penyampai pesan" (the messenger). Mereka diminta untuk memikirkan sebuah sandi khusus dalam bahasa asli mereka yang akan sulit dipecahkan musuh. Mereka berhasil, sandi itu pun tak pernah dapat dipecahkan sampai sekarang. Dan puluhan tahun setelah perang berakhir, sandi rahasia itu tetap tersimpan aman, untuk berjaga-jaga seandainya dibutuhkan lagi. Itulah kisah persaingan untuk menjadi lebih baik, yang terinspirasi dari dunia perang yang sesungguhnya. Yang kali ini diwakili dengan perang menciptakan kode sandi yang sulit untuk dipecahkan oleh pihak musuh. Pertanyaannya sekarang bagaimanakah perang sandi ini relavan dengan kehidupan personal Kita? Cobalah Anda perhatikan di sekitar Anda, apalagi kalau Kita berada di dunia bisnis. Sebenarnya, kitapun terus-menerus berada di medan perang. Perang untuk menjadi lebih baik, perang agar diingat oleh konsumen Kita, perang agar peringkat Kita naik, perang agar market share Kita semakin besar. Bukanlah itulah perang yang tengah Kita geluti? Artinya, kitapun berada dalam suasana perang 'mencapai kesuksesan' yang lebih baik. Memang bukan fisik, tetapi secara mental, Kita terus-menerus berada di medan perang itu. Bukan Kerja Keras atau Cerdas, Tapi Kerja Extra Analogi tetang perang Dan bagaimana para militer menyikapi medan perang, merupakan bentuk pembelajaran terbaik bagaimana Kita seharusnya menyikapi perang 'kesuksesan bisnis serta karir' Kita saat ini. Lihatlah seorang tentara atau pasukan yang berperang. Mereka dituntut bekerja, bukan saja keras tetapi juga cerdas. Dua-duanya diperlukan. Seorang pasukan, kadang harus bangun awal sebelum musuhnya bergerak. Kadang pula harus menyerang ketika musuhnya tertidur. Bahkan, untuk mencapai suatu target, mereka kadang harus bersusah payah melewati medan yang sulit, mengamati Dan menyelidiki dengan seksama bahkan tidak boleh beristirahat, sampai tujuan itu tercapai. Itulah kerja keras yang ditunjukkan. Tetapi, kerja keras, juga percuma. Percuma saja, seandainya para pasukan bekerja keras dengan hanya membawa anak panah Dan pisau, seandainya musuh sudah menggunakan senapan. Tetapi, percuma juga menyerang pagi-pagi dengan senapan sederhana, sementara musuh sudah menggunakan senjata otomatis yang mampu memuntahkan begitu banyak peluru sekali ditarik pelatuknya. Jadi, seorang pasukan juga dituntut menemukan cara yang lebih hebat, Dan cara yang lebih baik. Itulah berpikir cerdik. Nah, dalam kenyataannya, sekarang ini banyak orang mengatakan, "Janganlah bekerja keras, bekerjalah lebih cerdas!". Maka, menurut saya hal itu, tidaklah benar. Kita membutuhkan kerja extra. Artinya ya mencakup kerja keras Dan juga kerja cerdas. Masalahnya, kalau hanya kerja keras, bisa saja Kita terus melakukan hal yang sama tetapi sebenarnya yang Kita lakukan adalah hal yang bodoh. Melalukan hal yang sama dengan cara lama, padahal sudah Ada cara yang lebih efektif Dan lebih cepat, itulah bentuk kelalaian atau kebodohan. Tapi di sisi lain, istilah kerja cerdas pun bisa mengandung makna yang negatif, seolah-olah 'beti' (beda tipis) dengan kerja orang yang malas. Jadi kedua-duanya Kita perlukan untuk berhasil. Bayar Ongkos Kerja Extra Baru-baru ini Ada seorang penyanyi wanita musik country yang baru saja mendapatkan Grammy Award. Untuk penghargaan ini, dia harus menunggu sekitar 9 tahun lamanya. Dan pada saat diwawancarai, IA mengatakan, "Setiap tahun saya gagal, saya tahu bahwa saya harus bekerja lebih keras Dan berlatih lebih banyak lagi dari penyanyi yang lain. Saat mereka sudah tidur, saya masih latihan Dan saat mereka belum bangun, saya sudah mulai latihan". Itulah kerja keras yang dibayar oleh di penyanyi ini. Tetapi, jawabannya belum cukup hanya sampai disitu. Ia pun mengatakan, "Setiap Ada kesempatan, saya pun melihat Dan mendengarkan bagaimana suatu lagu dinyanyikan. Saya berlatih serta menperdalam teknik menyanyi mereka serta bereksperimen dengan teknik menyanyi yang baru. Itulah yang membuat saya seperti sekarang!" Nah itulah bentuk kerja cerdas-nya. Hal ini mengajarkan kepada Kita tentang ongkos sukses yang sesungguhnya yakni kerja keras serta kerja cerdas penyanyi sukses tersebut. Ini juga berarti kalau Kita pun ingin sukses dalam karir Dan bisnis Kita, mungkin saatnya buat Kita untuk bekerja keras Dan bekerja lebih cerdas. Aplikasi Kerja Extra Sekali lagi, kerja ekstra adalah gabungan antara kerja keras Dan kerja cerdas. Banyak orang ingin sukses Dan berhasil tetapi belum sukses-sukses karena hanya mau kerja cerdasnya, tetapi kurang kerja kerasnya. Mereka bangun lebih siang, sibuk memikirkan waktu liburan, senang ngobrol Dan chatting serta menghabiskan waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak memberikan nilai tambah. Banyak bermimpi Dan berandai-andai serta mudah menyerah. Orang-orang seperti ini, senang sekali ketika diajarkan bahwa mereka harus 'kerja cerdas'. Mereka berpikir bisa menghasilkan pekerjaan kualitas bagus dengan cara-cara yang 'malas'. Tentu saja ini kesalahan yang fatal! Akibatnya, mereka biasanya jarang sukses dan berhasil. Padahal, Malcolm Gladwell dalam bukunya 'Outliers' mengatakan dibutuhkan sekitar 10.000 jam terbang, bagi seseorang untuk sampai betul-betul dikatakan 'master' dalam bidangnya. Perhatikan mereka-mereka yang sukses, pasti ada unsur kerja kerasnya. Sampai-sampai dikatakan bahwa Michael Jordan yang sukses pun masih tetap latihan, sementara orang-orang susah capek latihan dan pulang ke rumahnya. Selain kerja keras, tentu saja perlu kerja cerdas. Artinya, kita pun harus mempertanyakan pula apakah ada cara-cara yang lebih baik daripada yang kita lakukan selama ini. Cobalah untuk selalu terbuka mata Anda. Sering-seringlah amati dan lihat kompetitor Anda. Lihat bagaimana mereka melakukannya. Apa yang membuat mereka menjadi lebih baik. Lantas, Anda harus memikirkan apa cara yang lebih baik yang bisa Anda lakukan dibandingkan mereka. Itulah yang namanya kerja cerdas. Seperti kisah di atas soal bagaimana tentara Amerika akhirnya menggunakan pemuda suku Navajo untuk menciptakan bentuk sandi yang baru, demikianlah mereka memberikan contoh cara bekerja cerdas. Mulai sekarang, semoga kita tidak hanya punya goal dan impian tetapi juga bersedia melakukan kerja ekstra kita. Artinya, kalau ingin sukses, kita harus bekerja jauh lebih rajin dan lebih disiplin dibandingkan yang lain. Selain itu, kita pun perlu bekerja lebih cerdas. Selalu ada ongkos untuk menjadi sukses, sahabatku!

03 September 2011

kutipan dari John C Maxwell

Apakah anda merasa bosan dengan kehidupan anda?

- Semua orang yang telah sukses pada dasarnya telah membentuk kebiasaan mengerjakan hal-hal yang tidak suka dan tidak mau dikerjakan oleh para pecundang.

- Janganlah sekedar belajar sesuatu dari pengalaman, tapi belajarlah yang positif.

- Apakah anda bosan dengan hidup? mungkin pengharapan anda yang kadaluarsa.

- Tak ada yang baik maupun buruk tetapi pemikiran kitalah yang menjadikannya demikian.

- Orang berubah bukan karena paksaan atau intimidasi, melainkan oleh teladan.

- Keuletan adalah kekeras-kepalaan yang bertujuan.

- Jangan pernah melepaskan suatu impian hingga anda siap bangkit dan menjadikannya kenyataan.

- Latihan bukanlah menyempurnakan, melainkan menjadikannya permanen.

- Semakin keras anda bekerja, semakin sulit anda menyerah.

- Kalau anda ingin tidur dengan lelap, setiap paginya anda harus bangun dengan tekad.

- Pertama kita bentuk kebiasaan-kebiasaan. Kemudian kebiasaan-kebiasaan membentuk kita.

- Selagi muda kita ingin mengubah dunia. Setelah tua kita ingin mengubah yang muda.

- Para pengeluh hanya berprestasi kalau sedang bersemangat. Para pemenang berprestasi bahkan ketika sedang tidak bersemangatpun.

- Inspirasi tanpa keringat adalah melamun. Keringat tanpa inspirasi adalah mimpi buruk.

- Semua prestasi datang dari berani memulai.

- Agar dapat naik ke atas, anda harus berkorban.

- Allah lah yang memilih apa yang kita alami,kitalah yang memilih bagaimana kita melaluinya.

- Pengalaman adalah mengetahui banyak hal yang seharusnya tidak anda lakukan.

- Akuilah kegagalan anda segera dan dengan rendah hati. Orang sudah tahu kalau anda keliru, tetapi mereka akan menghargai sikap anda yang benar.

- Siapapun yang telah membuat kekeliruan dan tidak mengoreksinya, sama saja membuat kekeliruan lain.

- Komitmen ketika menghadapi konflik menghasilkan kasakter.

16 April 2011

Japanese boy teaches lesson in sacrifice

Tsunami yang terjadi di Jepang bukan hanya memperlihatkan kekuatan alam, tetapi memberikan contoh kepada dunia bahwa budaya Jepang (baca: budaya tertib) tak lekang oleh kemajuan yang dicapai Negara Jepang. Alangkah indahnya kalau hal tersebut masih ada di Negara kita, Indonesia.

Anak yang Memberi Contoh Cara Berkorban

Catatan editor:
Surat ini ditulis oleh seorang imigran asal Vietnam, Ha Minh Thanh, yang bekerja sebagai polisi di Fukushima, ditujukan kepada seorang temannya di Vietnam. Surat ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Andrew Lam, editor NAM, dan dimuat dalam harian New America Media tanggal 19 Maret 2011. Versi bahasa Inggrisnya sudah diringkas.

Teman,

Bagaimana keadaanmu dan keluargamu? Saat ini aku berada di Fukushima, sekitar 25 kilometer dari pembangkit listrik nuklir. Beberapa hari ini, di sini segala sesuatu kacau sekali. Kalau aku memejamkan mata, masih terbayang jenazah korban tsunami. Kalau aku membuka mata, aku melihat jenazah juga.

Di sini kami masing-masing harus bekerja 20 jam sehari, tapi aku berharap sehari ada 48 jam, sehingga kami dapat terus membantu dan menyelamatkan penduduk.

Kami hidup tanpa air PAM dan aliran listrik, dan persediaan makanan sudah amat menipis. Kami masih menunggu instruksi ke mana harus memindahkan para pengungsi.

Masyarakat di sini tetap tenang — tingkah laku mereka amat baik dan mereka masih tetap menjunjung tinggi etiket hidup bermasyarakat — sehingga keadaan tidak seburuk yang dapat terjadi. Namun kalau keadaan seperti ini berkepanjangan, aku tidak tahu apakah kami masih bisa memberikan perlindungan dan menjaga ketertiban.

Bagaimanapun juga mereka juga manusia, dan kalau rasa lapar dan haus mengalahkan akal sehat, mereka dapat saja melakukan apa pun yang harus mereka lakukan. Pemerintah sudah mencoba memberikan bantuan makanan dan obat lewat jalur udara, tetapi kebutuhan di sini jauh lebih besar.

Teman, aku mengalami peristiwa yang terjadi secara kebetulan. Seorang anak laki-laki Jepang mengajarkan cara bertingkah laku selayaknya anggota masyarakat kepada orang dewasa seperti aku ini.

Kemarin malam, aku mendapat tugas membantu organisasi amal membagikan makanan kepada para pengungsi di sebuah sekolah. Antrian pengungsi panjang sekali, seperti seekor ular. Aku melihat seorang anak kecil berumur sekitar 9 tahun, dia mengenakan kaos dan celana pendek. Udara terasa amat dingin dan anak ini berada di ujung barisan. Aku merasa khawatir saat gilirannya tiba nanti, makanan sudah habis. Jadi aku mengajaknya berbicara.

Dia berada di sekolah ketika gempa menerpa. Ayahnya bekerja tidak jauh dari sekolah dan segera naik mobil ke sekola untuk menjemputnya. Anak ini berada di balkon di lantai 3 dan dia menyaksikan bagaimana tsunami menggulung mobil ayahnya dan mencampakkannya. Rumahnya berada di tepi pantai, jadi kemungkinan ibu dan adik perempuannya juga menjadi korban bencana ini. Dia memalingkan mukanya dan menghapus air mata ketika aku menanyakan mengenai sanak familinya.

Anak ini menggigil, jadi aku melepaskan jaket polisiku dan mengenakan padanya. Saat itu kantong makanan yang menjadi bagianku terjatuh. Aku mengambilnya dan memberikan kantong itu kepadanya. “Kalau tiba giliranmu nanti, mungkin jatah makanan sudah habis. Ini bagianku. Aku sudah makan. Makanlah, kamu tentu lapar.”

Anak ini menerima kantong itu dan membungkuk menyatakan terima kasih. Aku kira dia akan segera memakannya, tetapi tidak. Dia berjalan ke depan sambil membawa kantong itu dan meletakkannya di tumpukan makanan yang sedang dibagikan.

Aku terkejut dan bertanya mengapa dia tidak makan dan mengembalikan ke tumpukan makanan di sana. Dia menjawab, “Karena aku melihat banyak orang yang lebih lapar dari aku. Bila aku mengembalikan ke sana, panita akan membagikan makanan itu dengan merata.” Mendengar jawaban itu aku menoleh agar orang-orang di sekitarku tidak melihat aku menangis.

Masyarakat yang dapat membina anak berumur 9 tahun sehingga memahami dan mempraktikkan konsep berkorban untuk kebaikan yang lebih besar pastilah masyarakat yang hebat, orang-orang yang hebat.

Salam untukmu dan keluargamu. Aku sudah harus bertugas lagi.

Salam,

Ha Minh Thanh

Japanese boy teaches lesson in sacrifice

Created: 2011-3-24 0:17:31

22 Maret 2011

Mengenang 104 Tahun Mr Amir Sjarifuddin Sang Pembaru (27 April 1907)

Oleh Jones Batara Manurung

Tidak banyak referensi dapat dijadikan rujukan untuk menelusuri jejak Amir Sjarifuddin. Tentang langkanya referensi itu, Pendeta Frederiek Djara Wellem dalam tesisnya, Mr Amir Syarifuddin tempatnya dalam kekristenan dan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia (STT Jakarta, 1982), mengungkapkan, "dalam karya-karya sejarah Indonesia, nama Amir Syarifuddin tidak banyak disebut. Agaknya tokoh ini dan perannya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia agak disembunyikan, barangkali karena berhubungan erat dengan 'pemberontakan' PKI di Madiun 18 September 1948". Tesis Pendeta Frederiek itu pada 1984 pernah diterbitkan Pustaka Sinar Harapan, namun terpaksa dihancurkan karena dilarang pemerintah saat itu. Hal serupa juga pernah dialami Majalah Prisma tahun 1982 ketika menerbitkan ringkasan biografi Amir pada hari ulang tahun ke-75.
Buku Amir Sjarifuddin antara Negara dan Revolusi, ditulis Jacques Lecrec (diterbitkan pertama kali oleh Monash Papers onSoutheast, 1993), merupakan buku yang cukup bagus, setidaknya menjadi pelepas dahaga bagi mereka yang membutuhkan informasi tentang Amir. Terjemahan dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Jaringan Kerja Budaya, Jakarta, 1996. Kelemahannya sebagaimana yang diungkapkan penerbit, buku tersebut lebih tepat disebut sebagai renungan tentang Amir ketimbang tulisan ilmiah yang menyajikan fakta dan interpretasi dalam langgam yang ketat. Dari beberapa referensi itulah penulis coba memotret Amir plus dari sejarah GMKI yang juga sangat terbatas merekam jejak Amir, ia memang tercatat sebagai aktivis CSV op Java (cikal bakal GMKI).

Amir Sjarifuddin memang tidak seperti Bung Karno atau Bung Hatta yang banyak meninggalkan tulisan. Beberapa tulisan pendek pernah ditulis Amir. Antara lain, pertama "Pemberontakan di Spanyol dan Hukum Internasional" dimuat di nomor perdana berkala bulanan Ilmoe dan Masjarakat. Kedua, "Adaptasi Kata-kata Asing dan Konsep-konsep ke Dalam Bahasa Indonesia", makalah yang disampaikan pada Kongres Bahasa Indonesia di Solo pada Juni 1938. Ketiga, "Adat dan Pergerakan", makalah yang disampaikan pada Kongres Rakyat Indonesia pada Desember 1939. Keempat, pada Natal tahun 1942 Badan Persiapan Persatuan Kaum Kristen di Kebun Binatang (sekarang Taman Ismail Marzuki), Amir menulis "Menuju ke Jemaat Indonesia Asli". Praktis memang kita sangat kesulitan memahami pemikiran-pemikiran Amir secara utuh oleh minimnya referensi. Di masa mendatang kondisi itu mudah-mudahan saja menjadi daya tarik tersendiri untuk meneliti dan mengungkap tentang Amir lebih jauh. Harapan ini dapat terwujud bila provokasi picik dan pandangan keliru tentang pemimpin Partai Sosialis yang radikal seperti Amir tidak semakin mewabah.
Konsistensi Nonkooperatif Amir yang terlahir pada 27 April 1907 (pada tesis Pdt Frederiek disebut 27 Mei 1907), merupakan sosok yang secara total membaktikan hidupnya sepanjang 20 tahun (1928-1948) kepada suatu keyakinan bahwa revolusi nasional harus menohok pada sistem imperialisme itu sendiri. Hal itu tampak saat perjuangan melawan kolonialisme Belanda, tak ada kata kompromi dalam bentuk apa pun bagi Amir untuk negara penjajah. Ketika Jepang yang disambut antusias sebagai saudara tua oleh rakyat Indonesia, termasuk Bung Karno dan Hatta, langkah Amir justru sulit diduga banyak kalangan. Amir memanfaatkan Belanda untuk membangun gerakan bawah tanah menghancurkan fasisme Jepang. Bila ditelusuri, dalam hal ini Amir mendasarkan pada teori mengenai analisis terhadap krisis hubungan internasional, dan sistem politik global serta mengenai hubungan antara negeri jajahan dan penjajah yang merupakan bagian integral darinya. Gagasan Amir tidak mendapat sambutan dari sesama aktivis, sebab belum pulihnya kepercayaan mereka terhadap Amir oleh polemik di tahun 1940. Hal paling utama sebenarnya ialah tidak pahamnya mereka akan strategi Amir untuk kemerdekaan sepenuhnya. Kecenderungan saat itu, para aktivis menjalankan strategi berkolaborasi dengan Jepang dengan harapan Jepang memberi kemerdekaan. Sejarah membuktikan prinsip Amir benar, sebab ternyata Jepang menjadi penjajah yang lebih kejam, bukan sebagai saudara tua yang melindungi apalagi memerdekakan.

Nonkooperatif merupakan sikap teguh Amir, berhadap-hadapan dengan problem pokok, itulah yang ditunjukkannya kepada semua pihak. Pada konteks terkini, tidak banyak berpandangan demikian, meski tata kelola Indonesia yang hampir sempurna kehancurannya, pemerintah justru masih sibuk dengan kebijakan-kebijakan "pemadam kebakaran". Bila Amir masih hidup, dengan alat analisisnya mungkin masih dapat menunjukkan problem pokok dan solusinya dengan tepat terhadap sistem penjajahan baru yang merangsek dewasa ini. Sikap nonkooperatif mengalami kebuntuan tatkala Amir berada dalam panggung kekuasaan. Pada situasi yang bergerak cepat, sangat sulit menemukan cara yang bisa mempertemukan antara negara dan revolusi, antara stabilitas dan perubahan, dan antara yang lama dan yang baru. Gambaran itu dapat disepadankan dengan pengalaman kepemimpinan Gus Dur pascareformasi yang kesulitan melakukan perubahan.

Dalam menyusun tentara nasional, Amir terinspirasi dengan "tentara masyarakat" pada pengalaman revolusi Prancis. Segala daya upaya dilakukan Amir untuk memberikan gambaran tentang tentara yang jiwa politiknya "kerakyatan", membuang paham korporatisme, patronase, dan faksionalisme. Namun hal itu mendapat banyak kritikan, akhirnya tidak dapat berkembang sebagai jiwa tentara Indonesia. Bersamaan dengan perjalanan waktu justru ide "dwifungsi" yang telah meresapinya, dan mengangkatnya menjadi golongan "supra-masyarakat". Dinamika itu pula yang menjatuhkan kepemimpinan Amir sebagai Perdana Menteri. Namun lagi-lagi sejarah membuktikan kekalahan dan kesendirian Amir hanya pada saat itu saja, sebab puluhan tahun setelah itu (Reformasi 1998) gemuruh suara rakyat mengumandangkan "tolak dwifungsi", sebagai buah dari konsistensi nonkooperatif.

Pembaru Spiritualitas Perjalanan Amir Sjarifuddin yang dinamik ternyata tidak pada kehidupan politiknya saja. Pengalaman spritualitas Amir juga cukup mengesankan. Sebagai orang yang dibesarkan dalam lingkungan Islam yang taat, Amir lagi-lagi kontroversial dengan spritualitas baru bagi dirinya. Dia dibaptis di gereja HKBP Kernolong pada 1931oleh Pdt Peter Tambunan. Perkenalan terhadap kekristenan setidaknya dipengaruhi beberapa hal. Pertama, kakek Amir, Soetan Goenoeng Toea adalah penganut Kristen taat. Kedua, saat menempuh pendidikan di Belanda bersama sepupunya Sutan Gunung Mulia ia tinggal bersama penganut Calvinis taat. Ketiga, kedekatannya dengan mahagurunya ketika belajar di Tanah Air. Sudah pasti sangat sulit bagi keluarga dan relasinya memahami pilihan itu. Terlebih masyarakat Indonesia yang belum mampu melihat persoalan seperti itu dengan jernih, bahwa pilihan tersebut merupakan hal personal-transenden.

Tidak ada yang berubah dalam paradigma perlawanan Amir dengan status barunya sebagai Kristen. Justru kemajuan pemikirannya dapat menerobos kebekuan di kalangan Kristen saat itu. Sumbangan signifikan dalam perkembangan kekristenan, antara lain dalam tulisan "menuju ke jemaat yang asli" suatu teologi kontekstual dan merupakan ciri khas pemikiran Amir yang menunjukkan kesetiannya pada perlawanan terhadap penjajahan. Pada berbagai kesempatan Amir menyatakan, "seorang Kristen yang baik dapatlah juga sekaligus menjadi seorang nasionalis yang baik", hal ini suatu petunjuk tentang sintesa keagamaan dan kebangsaan Amir yang utuh. Begitulah Amir, setia dalam spiritualitas perjuangannya melawan penjajahan dengan strategi-taktik yang variatif. Hingga akhir hayat ketika maut datang melalui peluru bangsanya sendiri, ia tetap setia mengumandangkan lagu perjuangan semangat internasional dan Indonesia Raya dengan Injil di tangannya. Sesuatu yang membuktikan kesetiaannya pada prinsip bahwa relasi penjajahan dapat dibedah oleh spirit internasional itu, yang membumi dalam spirit antiimperialisme dan antikolonialisme sebagai wujud nasionalisme. Terpenting dari itu, prinsip tersebut secara utuh termanifestasi pada Injil yang tetap ia pegang erat pada akhir hayat.

Penulis adalah mantan pengurus pusat GMKI
sumber:www.suarapembaruan.com

16 Maret 2011

Hasilkan Fellow IEEE - Dana Penelitian Universitas dan Institusi Negara Jangan pernah bilang "saya sudah cukup berkarya"

From: Arnold Djiwatampu

Ya betul, komentar anda di bawah ini benar.

Ada banyak instansi termasuk Universitas di Luar Negeri yang bekerjasama dengan IEEE untuk memperoleh (Digital) Library yang terbesar dan terlengkap di dunia, dengan memperoleh harga potongan yang besar. IEEE memiliki dokumen2 dan buku2 para periset dunia yang tidak ada tandingannya.
IEEE mempunyai cabang atau Section di seluruh dunia, bahkan di Cina, Jepang, Eropa Barat dan Rusia sekalipun.

Sayangnya kebijakan liberalisasi yang salah dari Indonesia, menyebabkan Universitas dan sekolah2 harus mencari dananya sendiri, malah mengarah diswastakan. Ini suatu liberalisasi yang keblinger dan tidak pada tempatnya mengikuti penswastaan perusahaan dan usaha pemerintah.

Di negara maju malah pendidikan disubsidi berat mulai dari SD hingga Universitas.
Di AS, yang memberikan subsidi adalah pemerintah Negara Bagiannya.

Bagaimana Universitas bisa unggul dalam riset bila tidak disubsidi pemerintah pusat atau provinsi, dan hanya bergantung pada kerjasama dengan instansi dan perusahaan swasta (kebanyakan asing). Sudah jelas bila kerjasama dengan perusahaan asing seperti Microsoft dsb, akan lebih mementingkan promosi dan produk perusahaan tersebut. Demikian juga kerjasama dengan lembaga pendidikan asing. Sementara dukungan dana dari institusi keuangan baik itu Bank Dunia, ADB, Ford Foundation, Eropa dsb, tentunya sangat terbatas dan ada kepentingan pemilik di belakangnya.

Tidak mungkin kita akan memperoleh hasil riset yang benar-benar sesuai kepentingan nasional dan atau sesuai inovasi asli dari para pakar kita. Padahal pakar-pakar kita dari bumi asli Indonesia banyak yang hebat-hebat dan tidak kalah dengan pakar asing.
Salah satu contohnya kalau mau tahu adalah seorang Indonesia, Prof. Dr.Susanto Rahardja, dari Institute for Infocomm Research, Singapura, http://www.raharja.ac.id/susanto/
Dia meraih tingkat keanggotaan Fellow IEEE oleh karena peluang karier dan penelitiannya yang diberikan Institut ini untuk maju. Peluang tersebut tidak disia-siakan sehingga karya-karyanya melanglang-buana.

Bila Universitas tidak diberi subsidi, bukan hanya untuk biaya mahasiswa (masa depan ahli dan Pemimpin Bangsa), khususnya yang tidak mampu ke LN, tetapi juga untuk riset sebagai tumpuan kemajuan Bangsa masa depan, bagaimana akhli-akhli, Doktor-doktor serta Profesor-profesor kita bisa maju dan membumi? Hasil-hasil riset ini yang akan menjadi dasar pijak pengakuan dunia terhadap pakar, yang disebarkan lewat berbagai majalah riset dan teknologi dunia, seperti majalah2 IEEE, dsb. Dan berdasarkan itu pula maka rekan2 sekerjanya sesama anggota IEEE akan dapat mengusulkan dia meraih peringkat keanggotaan IEEE tertinggi, Fellow.

Mengamati Newsletter IEEE Region 10 (Asia Pasifik), diumumkan para Fellow IEEE 2011 yang baru, nampak kebanyakan dari Universitas, selain dari industri besar negara maju termasuk Singapura.
Coba untuk tahun 2011 yang memperoleh Fellow (bukan jumlah seluruhnya dari tahun2 sebelumnya) adalah dari India (Bengalore 1, Bombay 1, Madras 1. Total 3), China (Beijing 3, Wuhan 1, Total 4); Hongkong (9=sembilan), Japan (Kansai: 1, Sendai 2; Tokyo 11=sebelas, Total 14); Australia (NewSouthWales: 3); NZ (1); Korea (Seoul 6); Singapura (3 orang, termasuk Dr.Susanto Rahardja), Taiwan (10=sepuluh).
Dan sampai kini Indonesia belum memiliki seorang Fellow. Bagaiman dia bisa berprestasi dalam penelitian dan penemuan teknologi bagi umat manusia, kalau tidak ada dana atau tidak ada yang mendukung di dalam negeri?

Nampaknya Indonesia masih sibuk mengurusi soal mengisi perut. Apa betul?
Bukankah ada cukup banyak dana untuk pendidikan, dan mestinya R&D juga merupakan bagian dari pendukung pendidikan di Universitas. Kapan lagi kalau tidak sekarang mengadakan penelitian dengan dana sendiri di Universitas.

You get what you pay. Bukankah berlaku hukum, bila memancing dengan umpan kecil maka dapat ikan kecil, dan memancing dengan umpan besar akan dapat ikan besar?
Kalau seperti sekarang malah tanpa umpan mau dapat ikan. Sulap namanya.

[Atau seperti zaman Orba, penelitiannya ndak kepalang tanggung, langsung untuk kapal terbang, bahkan katanya setiap orang Indonesia cuma harus menyumbang $10 untuk menyelesaikan penelitian dan produksi Nxxxx. Sementara untuk yang ada di depan mata seperti pertanian dan perikanan yang langsung dinikmati rakyat banyak malah diterlantarkan. Ya, ya, kita sering suka langsung hasil segera (instant), ndak mau lama-lama berpayah-payah dikit demi sedikit berpeluh seperti orang Jepang. Akibatnya seperti pengeboran a la Lapindo yang korban dan akibatnya masih berserakan dan ada ibu yang meninggal. Pemilik melepaskan tanggung jawab dan memperjuangkannya sebagai bencana nasioinal, agar ditanggung negara. Dan kalau ada hasil yang bagus langsung berebut nama. Contoh, pertandingan sepak bola yang tinggal memetik kemenangan akhirnya menderita kekalahan, karena kelelahan beraudiensi dan jengkel.]

Kita terus berharap bahwa pemerintah mau bertobat dan mengubah kebijakannya, sehingga Universitas menjadi tempat penggelembengan pakar-pakar teknologi berskala internasional dan pimpinan negara yang membumi bagi Ibu Pertiwi di mana dia dibesarkan, dan bukan terpaksa atau dipaksa hijrah ke dan menguntungkan negara lain.

Kembali lagi untuk peluang dan pentingnya keanggotaan IEEE ini.
Dengan adanya IEEE Indonesia Section kita saling dukung antar-anggota, maka informasi rinci tentang pakar asal Indonesia seperti di atas yang saya lemparkan ke milis, ditambah rincian oleh rekan Arief Hamdani (Vice Chair, asal Telkom), dan rekan Suryadi Liawatimena (Newsletter, dari BINUS) memasukkannya dalam Facebook. Berbagai ulasan sebelumnya didukung oleh pengetahuan yang ditimba dari IEEE.

Dari IEEE kita juga belajar berorganisasi yang tertib, kegiatan dan pelaporan dikontrol dan bahkan diberi insentif keberhasilan, memberikan bantuan untuk penemuan oleh anggota biasa maupun mahasiswa, bantuan untuk kegiatan khusus seperti wanita seperti WIE (Women in Engineering), sementara pelaporan keuangan dikontrol dengan ketat.

Jangan pernah mengatakan "saya sudah tua" atau "sudah cukup sekian (berkarya)", melainkan bertanya terus "apa yang bisa saya lakukan, prestasikan"
[Tahun 2004, setelah pensiun 9 tahun, sambil terus berusaha, saya menambah di luar bisang profesi saya tetapi perting untuk bisnis profesi, yaitu ikut suatu pelatihan akhir pekan "Marketing Strategy" di LA dari seorang ahli pemasaran kelas dunia, Jay Abraham, yang hingga kini saya praktekkan dan tularkan.
Nah, ketika tahun 2008, saya dg isteri dan anak perempuan dan temannya, ikut pelatihan akhir pekan di Jakarta "Pattern of Excellence" dari Adam Khoe, ada contoh yang menantang seorang pebisnis yang bangkrut pada umur 72 tahun, namun dia pantang putus asa dan bangkit kembali sehingga pada pada umur 82 tahun dia berhasil meraih kembali kekayaan dan kejayaannya. Memang kalau kita mau, bisa menjadi luar biasa.]

Salam,
APhD

03 Maret 2011

apa itu Corporate Inertia?

SAYA AGAK ragu-ragu menulis tentang ini, karena sebenarnya istilah “corporate inertia” ini diambil dari istilah Bapak Yuswohady dan saya mencoba menjabarkan istilah ini dengan sudut pandang saya. Niat menulis ini karena saya mendapat BBM dari seorang teman yang bekerja disebuah perusahaan terkenal di Indonesia. Beliau bertanya tentang corporate inertia, setelah saya jelaskan tentang itu beliau terus bicara kepada saya bahwa perusahaannya sedang mengalami itu (Dalam hati saya: sudah saya duga). Mari coba kita mencoba mencari sumber dan mencoba mencari solusi untuk perusahaan itu.
Corporate Inertia itu apa? Yaitu terkungkung pada bisnis model yang telah membuatnya berjaya.
Ya, perusahaan terkenal itu sudah terjangkiti penyakit ini, penjualan menurun, banyak karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan dan kondisi perusahaan yang tidak kondusif.
Sumber masalah itu kalau pengamatan saya adalah sbb:
1. Distribusi produk yang tidak merata. Hal ini disebabkan karena personal-personal (karyawan) yang ada di perusahaan ini kurang termotivasi, sehingga mereka malas dalam mendistribusikan produk dan memasarkan produknya. Akibatnya, banyak channel yang terisi oleh produk-produk lain (baca: kompetitor)
2.Pasar yang sudah berubah. Di era web.2.0 ini, konsumen sudah semakin cerdas, mereka lebih bisa memilih produk yang mana disukai dan dibutuhkan oleh mereka. Tidak bisa dipungkiri di media internet, kita seperti melihat pameran produk secara massal yang tiap detik tampil di depan mata kita. Hal ini membuat potensi untuk brand switching sangat mudah terjadi.
3. Kurangnya SDM yang andal di masing-masing posisi vital. Di perusahaan ini untuk pos – pos vital khususnya di departemen penjualan masih diisi oleh orang-orang yang berpikiran kuno dan kolot. Di sebuah perusahaan berskala nasional, seorang area manager tidak mahir dalam mengoperasikan perangkat komputer (Microsoft Office), ini hal yang mencengangkan buat saya. Jadi, menurut saya perombakan kualitas karyawan juga perlu dilakukan di sini.
4. Managemen yang masih menganut pola Legacy. Perusahaan ini masih mengedepankan pola-pola dan strategi marketing kuno, secara struktural memang sudah menggunakan elemen baru dalam struktur organisasinya tapi cara menggunakannya masih dengan cara kuno.
Langkah-Langkah penanggulangannya:
1. Menguatkan komunikasi antarkaryawan. Caranya, misalnya, dengan membangun divisi khusus, yaitu Internal Marketing. Dengan adanya internal marketing, komunikasi antardivisi diharapkan berjalan dengan baik dan timbulah kompetisi yang sehat antardepartemen. Dan, dengan program-program, Internal Marketing dapat memotivasi setiap karyawan untuk loyal terhadap perusahaan, apabila terjadi krisis dalam sebuah perusahaan itu. Jadi dengan Internal Marketing ini karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan ini akan memberikan dampak karyawan di masing-masing lini bekerja dengan antusias sehingga diharapkan dapat mengatasi distribusi produk yang tidak merata dan selalu belajar untuk dapat mengikuti pasar yang dinamis perubahannya.
2. Membentuk sebuah manajemen yang terintegrasi dengan pola-pola baru web 2.0, yaitu komunikasi antarkaryawan secara horisontal karena pada dasarnya perusahaan yang terkena penyakit “Corporate Inertia” ini adalah perusahaan yang berusia cukup lama, sehingga ada 2 generasi yang berada dalam managemen itu, sehingga saya jamin akan sering terjadi “war in the board room” di mana kaum muda akan terus berbeda pendapat dengan generasi tua. Seperti kata bung Karno “1.000 manusia tua tidak dapat mengubah dunia, tapi 1 anak muda dapat mengubah negara ini” sehingga kesimpulannya bahwa sifat untuk selalu dihormati orang-orang tua dalam sebuah organisasi atau manajemen itu harus dihilangkan. Agar kaum muda juga dapat didengar pendapatnya.
Nah, itu beberapa langkah pertama untuk menanggulangi masalah yang terjadi dalam perusahaan teman saya, mungkin banyak cara atau model lain dalam penanggulangannya. Saya sangat terbuka untuk menerima saran, kritik yang dapat disampaikan dalam kotak komentar ini…
Tidak ada yang ASLI tanpa ada yang PALSU

*Ilustrasi dari http://www.cyber-swift.com

Apa artinya cinta?

"Apa artinya cinta?", Ide bagaimana Anda akan menjelaskannya? Tidak mudah, kan. Beberapa tahun yang lalu, sekelompok anak-anak usia antara 4 dan 8 ditanya "Apa artinya cinta?". Berikut adalah yang terbaik dari jawaban mereka. Ada yang lucu, beberapa wawasan, sebagian manis, sebagian manis dan beberapa benar-benar menangkap esensi dari apa itu cinta yang sebenarnya. Kesederhanaan dan kemurnian pikiran anak-anak membuat beberapa jawaban yang lebih mendalam, benar dan menyentuh dari apa pun sebagian besar dari kita bisa pikirkan.


Cinta menurut Anak-anak.

"Ketika seseorang mencintai Anda, cara mereka menyebut nama Anda secara berbeda. Kau hanya tahu bahwa nama Anda aman dalam mulut mereka. Billy - usia 4

"Cinta adalah ketika seorang gadis memakai parfum dan anak laki-laki memakai pencukur cologneand mereka pergi keluar dan bau satu sama lain." Karl - usia 5

"Cinta adalah ketika Anda pergi keluar untuk makan dan memberikan seseorang sebagian besar kentang goreng Anda tanpa membuat mereka memberikan salah satu dari mereka." Chrissy - usia 6

"Cinta adalah apa yang membuat Anda tersenyum ketika Anda lelah." Terri - usia 4

"Cinta adalah ketika ibu saya membuat kopi untuk papa saya dan dia mengambil sipbefore memberikannya kepada dia, untuk memastikan rasanya OK." Danny - usia 7

"Cinta adalah ketika Anda mencium sepanjang waktu. Kemudian ketika Anda bosan mencium, Anda masih ingin bersama dan Anda berbicara lebih. Mommy dan Daddy ku seperti itu. Mereka tampak kotor ketika mereka mencium "Emily - usia 8

"Cinta adalah apa yang ada di ruangan dengan Anda di Natal jika kamu berhenti membuka hadiah dan mendengar." Bobby - usia 7

"Jika Anda ingin belajar mencintai yang lebih baik, Anda harus mulai dengan seorang teman yang kamu benci," Nikka - usia 6

"Cinta adalah ketika Anda memberitahu seorang pria Anda suka kemejanya, lalu dia memakainya sehari-hari." Noelle - usia 7

"Cinta itu seperti wanita tua sedikit dan seorang pria tua yang masih berteman> bahkan setelah mereka saling mengenal dengan sangat baik." Tommy - usia 6

"Selama resital piano, saya berada di panggung dan aku takut. Aku menatap semua orang menonton saya dan melihat ayahku melambai dan tersenyum. Dia adalah satu-satunya melakukan hal itu. Aku tidak takut lagi "Cindy - usia 8.

"Ibu saya mencintai saya lebih dari anybody.You tidak melihat orang lain berciuman saya untuk tidur di malam hari." Clare - usia 6

"Cinta adalah ketika Mommy Daddy memberikan potongan ayam yang terbaik." Elaine-age 5

"Cinta adalah ketika Ibu melihat Ayah bau dan berkeringat dan masih mengatakan dia tampan dari Brad Pitt." Chris - usia 7

"Cinta adalah ketika anak anjing anda menjilati wajah Anda bahkan setelah Anda meninggalkannya sendirian sepanjang hari." Mary Ann - usia 4

"Saya tahu kakakku mencintaiku karena dia memberikan saya semua pakaian tua dan harus pergi keluar dan membeli yang baru." Lauren - usia 4

"Ketika nenek saya mendapat arthritis, dia tidak bisa membungkuk dan mencat kuku lagi. Jadi kakek saya melakukannya untuk sepanjang waktu, bahkan ketika tangannya juga mendapat arthritis. Itulah cinta "Rebecca-usia 8.

"Ketika Anda mencintai seseorang, bulu mata Anda naik dan turun dan bintang-bintang kecil keluar dari Anda." (Apa gambar) Karen - usia 7

"Kau benar-benar tidak harus mengucapkan" Aku cinta kamu 'kecuali jika Anda bersungguh-sungguh. Tetapi jika Anda sungguh-sungguh, kau harus mengatakannya banyak. Orang lupa "Jessica - usia 8.

07 Februari 2011

MARI ANTISIPASI SERANGAN JANTUNG..

Misalnya saat Anda sedang sibuk kerja, atau Anda sedang dlm perjalanan pulang dg mengendarai mobil sendirian atau sedang berada di jalan pada sebuah transportasi Publik.

Boleh jadi, suatu ketika tiba2 Anda merasakan sakit yg sangat di dada & mulai menjalar ke lengan & dagu.

Itu pertanda, Anda sedang menghadapi Serangan Jantung..

Namun, jarak ke RS yg terdekat kira2 masih 5 Km. Lebih celakanya lagi, Anda tak tahu apakah Anda mampu bertahan sampai sejauh itu.

Saat sendirian itu, kena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?

Seseorg ketika jantungnya tdk dpt berdenyut secara normal serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai wkt kira2 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran & pingsan.

Jika di sekitar Anda, tdk ada org memberi pertolongan pertama, penderita hrs memanfaatkan 10 detik yg singkat ini usaha utk menolong dirinya sendiri.

Harus Bagaimana ?

Jawabannya:

JANGAN PANIK, USAHAKAN BERBATUK TERUS DG SEKUAT TENAGA...

SETIAP KALI SEBELUM BATUK, HRS TARIK NAFAS DLM2 KEMUDIAN BER BATUK DENGAN KUAT2, DALAM2 & PANJANG2, seperti hendak mengeluarkan dahak yg berada dlm dada...

SETIAP SELANG 2 DETIK HRS TARIK NAFAS SEKALI & BERBATUK SEKALI hingga pertolongan tiba, atau kalau merasa denyut jantung sdh normal, baru boleh beristirahat.

Tujuan tarik nafas:
Untuk memasukkan Oxygen ke dlm paru2.

Tujuan batuk :
Untuk menekan jantung, agar aliran darah bersikulasi. Menekan jantung jg dpt membantu denyut jantung kembali normal. Pertolongan cara ini maksudnya, agar penderita mempunyai kesempatan utk pergi ke Rumah Sakit.

(Sumber: Artikel Journal of General Hospital Rochester no 240)

01 Februari 2011

Resensi Buku: Radical Management & Alignment

oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi

Tadi malam, sepulang dari hadiri reuni eks paryawan/ti ARCO Indonesia, saya mengisi waktu dengan membaca buku yang kemaren baru dibeli di Kinokuniya, judulnya agak panjang "The Leader's Guide to RADICAL MANAGEMENT, Reinventing the Workplace for the 21st Century, How to Inspire Continuous Innovation, Deep Job Satisfaction and Client Delight" terbitan 2010 yang ditulis oleh Stephen Denning, penulis buku The Secret of Leadership dan The Leader's Guide to Storytelling.

Penulis menawarkan "pandangan" (belum menjadi teori) yang dikatakannya sebagai "radikal" dan "berbeda" dalam mengelola organisasi (manajemen). Harapannya, implementasi strategi (pandangan atau view ketika diimplementasikan di perusahaan berevolusi menjadi strategi) akan mengubah lingkungan pekerjaan menjadi semakin produktif, inovatif, menyenangkan sehingga berdampak pada peningkatan kinerja.

Pandangan ini (yang dikatakannya baru) disusun dalam 7 (tujuh) prinsip manajemen radikal dengan dukungan lebih dari tujuh puluh praktek bisnis yang ditulisnya dari hasil penelitian di banyak perusahaan (Di Amerika dan Eropa). Manajemen radikal memusatkan perhatian (fokus) keseluruhan elemen organisasi pada sasaran yang secara konstan meningkatkan nilai (value) yang diberikan kepada pelanggan (clients atau customers); dan tidak semata-mata menghasilkan barang/jasa dan memberikan deviden kepada pemilik perusahaan.

Ketujuh prinsip yang saling terkait tersebut bersama - sama menyusun model logika (mental model) baru manajemen: fokus keseluruhan sumber daya organisasi pada upaya memuaskan pelanggan; bekerja dalam kelompok yang mandiri; beroperasi sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan pelanggan (pemberi kerja); setiap pekerjaan yang diserahkan kepada pemberi kerja harus memenuhi kualitas yang diperjanjikan; mengupayakan transparansi secara radikal; menumbuh-kembangkan ketrampilan personalia secara berkelanjutan; dan berkomunikasi secara interaktif. Penulis berhipotesis, implementasi tujuh prinsip secara simultan, kontinyu dan konsisten akan memberi inspirasi bagi tingginya produktivitas, inovasi, kepuasan terhadap pekerjaan, dan pemenuhan harapan atas kepuasan pelanggan.

Untuk mencapai inti dari apa yang ingin ditawarkannya, penulis mengawali dengan mengajukan pertanyaan what is good? who is it good for? is it good for organization? is it good for those doing the work? is it good for those for whom the work is done? dan is it good for society at large? guna menjawab sederet pertanyaan ini kemampuan komunikasi menjadi syarat dasar yang harus dimiliki oleh setiap manajer. Manajer dan anak-buahnya harus terlibat dalam komunikasi yang interaktif, dua arah; bukan hanya perintah searah; menggunakan narasi yang otentik, pertanyaan terbuka, dan kemampuan mendengarkan setiap percakapan dengan baik; dari pada hanya memperlakukan orang lain secara manipulatif.

Membaca halaman demi halaman, memberi gambaran yang semakin jelas apa yang ingin disampaikan penulisnya. mengapa radikal manajemen diperlukan bahkan dianjurkan? faktanya banyak perusahaan yang sudah berjaya puluhan bahkan lebih dari seratus tahun, dengan menguasai pangsa pasar tidak hanya di negaranya melainkan sudah merambah ke berbagai negara, ambruk dan harus rela digusur oleh perusahaan kecil yang baru muncul. ada juga kasus lain yang memberikan pelajaran bagaimana perusahaan yang relatif baru, dalam tempo relatif singkat melejit kinerjanya namun sesingkat itu pula turun drastis bahkan harus dilikuidasi. Penulis juga menyajikan kisah-kisah bagaimana pegawai perusahaan yang semula menikmati pekerjaannya, loyal, produktivitasnya tinggi, dengan berjalannya waktu menjadi bosan, hilang motivasi kerjanya, dan akhirnya kinerja individu menurun yang pada gilirannya berdampak pada penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Penulis memperkenalkan istilah "Paradoks Manajer Sukses" suatu peristiwa yang menggambarkan keadaan di mana para manajer dan pekerja mendapat gaji yang cukup, menyelesaikan pekerjaan yang menurutnya dilaksanakan dengan baik, perusahaan mendapat laba yang cukup; namun teryata perusahaan tidak produktif, masing-masing individu baik manajer maupun staf hanya mementingkan tugasnya sendiri. ketidak-produktifan ini baru terlihat ketika perusahaan di-benchmark dengan perusahaan sejenis lainnya. ada yang penguasaan pasarnya paling dominan, namun tingkat keuntungannya (profitabilitas) paling rendah. dalam jangka panjang, perusahaan yang mengidap paradoks manajer sukses ini dapat diperkirakan akan dilewati oleh para pesaingnya. baik karena pelanggan lama-kelamaan tak puas atas pelayanan yang diberikan, tak adanya inovasi, atau rendahnya profitabilitas akan berdampak pada kemampuan berinvestasi memperbaharui mesin dan teknologi guna meningkatkan produktivitas, maupun timbulnya konflik internal yang kemungkinan besar berdampak pada berkurangnya kenyamanan kerja.

Semalam saya belum selesai membaca buku ini, terhenti karena sudah ngantuk. Pagi tadi selepas subuh, sebelum koran pagi datang saya raih ALIGNMENT bukunya Robert S Kaplan dan David P. Norton terbitan 2006, karena merasa ada yang saling nyambung di antara dua buku ini. kalau Mas Denning menawarkan Manajemen Radikal, Pak Kaplan dan Paman Norton menawarkan Penyelerasan (alignment) dalam pemanfaatan berbagai sumber daya di dalam perusahaan. Kaplan dan Norton memberikan ilustrasi bagaimana dalam festival dayung para pedayung harus membangun harmoni (keselarasan) di antara mereka. masing-masing pedayung adalah sumber daya penting bagi maju dan terarahnya sampan hingga ke titik sasaran.

Denning menawarkan kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama diikuti inovasi transparansi dan komunikasi, Kaplan dan Norton pun sependapat hanya saja bahasanya yang berbeda, Kaplan menggunakan formula value creation = customer derived value + enterprise derived value. dalam tataran strategy, Kaplan dan Norton (pencetus gagasan Balance Score Cards mengutamakan kinerja keuangan yang harus dicapai agar perusahaan berkelanjutan. Kaplan dan Norton pun menyadari bahwa pencapaian secara optimum kinerja keuangan hanya dimungkinkan bila harapan customer terpenuhi yang dihasilkan dari operasional internal yang efisien dan dikerjakan oleh personalia yang terampil (skillful) terlatih dan gembira.

Pada akhirnya, mengikuti iklan produk minuman botol, apapun strateginya, sasarannya tetap sama, profitabilitas guna menjamin eksistensi dan pertumbuhan. pada tataran taktis pun tak beda banyak, kepuasan pelanggan menjadi pemicu di depan, diikuti dengan proses dan kemampuan personalia mengelola dengan baik sumber daya perusahaan, dan last but not least, memahami serta menjadi bagian dari perubahan pasar yang selalu dinamis.

Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengajak Anda
Membangun Teknologi Bermartabat

17 Januari 2011

Mungkin Sekali Saya Sendiri Juga Maling

Oleh Taufiq Ismail

Kita hampir paripurna menjadi bangsa porak-poranda,
terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia.
Penganggur 40 juta orang,anak-anak tak bisabersekolah 11 juta murid,
pecandu narkoba 6 juta anak muda, pengungsi perang saudara 1 juta orang,
VCD koitus beredar 20 juta keping, kriminalitas merebat disetiap tikungan jalan
dan beban hutang di bahu 1600 trilyun rupiahnya.
Pergelangan tangan dan kaki Indonesia diborgol diruang tamu Kantor
Pegadaian Jagat Raya,
dan dipunggung kita dicap sablon besar-besar: Tahanan IMF dan
Penunggak Bank Dunia.

Kita sudah jadi bangsa kuli dan babu, menjual tenaga dengan upah
paling murah sejagat raya.
Ketika TKW-TKI itu pergi lihatlah mereka bersukacita antri penuh
harapan dan angan-angan
di pelabuhan dan bandara, ketika pulang lihat mereka berdukacita karena
majikan mungkir tidak membayar gaji, banyak yang disiksa malah diperkosa
dan pada jam pertama mendarat di negeri sendiri diperas pula.

Negeri kita tidak merdeka lagi, kita sudah jadi negeri jajahan kembali.
Selamat datang dalam zaman kolonialisme baru, saudaraku.
Dulu penjajah kita satu negara, kini penjajah multi kolonialis banyak bangsa.
Mereka berdasi sutra, ramah-tamah luar biasa dan banyak senyumnya.
Makin banyak kita meminjam uang, makin gembira karena leher kita makin
mudah dipatahkannya.

Di negeri kita ini, prospek industri bagus sekali.
Berbagai format perindustrian, sangat menjanjikan,
begitu laporan penelitian.
Nomor satu paling wahid, sangat tinggi dalam evaluasi,
dari depannya penuh janji, adalah industri korupsi .
Apalagi di negeri kita lama sudah tidak jelas batas halal dan haram,
ibarat membentang benang hitam di hutan kelam jam satu malam.
Bergerak ke kiri ketabrak copet, bergerak ke kanan kesenggol jambret,
jalan di depan dikuasai maling, jalan di belakang penuh tukang peras,
yang di atas tukang tindas.
Untuk bisa bertahan berakal waras saja di Indonesia, sudah untung.

Lihatlah para maling itu kini mencuri secara berjamaah.
Mereka bersaf-saf berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu'.
Begitu rapatnya mereka berdiri susah engkau menembusnya.
Begitu sistematiknya prosedurnya tak mungkin engkau menyabotnya.
Begitu khusyu'nya, engkau kira mereka beribadah.
Kemudian kita bertanya, mungkinkah ada maling yang istiqamah?
Lihatlah jumlah mereka, berpuluh tahun lamanya,
membentang dari depan sampai ke belakang, melimpah
dari atas sampai ke bawah, tambah merambah panjang deretan saf jamaah.
Jamaah ini lintas agama, lintas suku dan lintas jenis kelamin.
Bagaimana melawan maling yang mencuri secara berjamaah?
Bagaimana menangkap maling yang prosedur pencuriannya malah dilindungi
dari atas sampai ke bawah?
Dan yang melindungi mereka, ternyata, bagian juga dari yang pegang senjata
dan yang memerintah.

Bagaimana ini?

Tangan kiri jamaah ini menandatangani disposisi MOU dan MUO (Mark Up
Operation),
tangan kanannya membuat yayasan beasiswa, asrama yatim piatu dan sekolahan.
Kaki kiri jamaah ini mengais-ngais upeti ke sana kemari,
kaki kanannya bersedekah, pergi umrah dan naik haji.
Otak kirinya merancang prosentasi komisi dan pemotongan anggaran,
otak kanannya berzakat harta, bertaubat nasuha dan memohon ampunan Tuhan.
Bagaimana caranya melawan maling begini yang mencuri secara berjamaah?
Jamaahnya kukuh seperti diding keraton,
tak mempan dihantam gempa dan banjir bandang,
malahan mereka juru tafsir peraturan dan merancang undang-undang,
penegak hukum sekaligus penggoyang hukum, berfungsi bergantian.

Bagaimana caranya memroses hukum maling-maling yang jumlahnya ratusan ribu,
barangkali sekitar satu juta orang ini,
cukup jadi sebuah negara mini, meliputi mereka yang pegang kendali
perintah, eksekutif,
legislatif, yudikatif dan dunia bisnis, yang pegang pestol dan
mengendalikan meriam,
yang berjas dan berdasi. Bagaimana caranya?

Mau diperiksa dan diusut secara hukum?
Mau didudukkan di kursi tertuduh sidang pengadilan?
Mau didatangkan saksi-saksi yang bebas dari ancaman?
Hakim dan jaksa yang bersih dari penyuapan?

Percuma

Seratus tahun pengadilan, setiap hari 8 jam dijadwalkan
Insya Allah tak akan terselesaikan.
Jadi, saudaraku, bagaimana caranya?
Bagaimana caranya supaya mereka mau dibujuk, dibujuk, dibujuk agar bersedia
mengembalikan jarahan yang berpuluh tahun
dan turun-temurun sudah mereka kumpulkan.
Kita doakan Allah membuka hati mereka, terutama karena terbanyak dari mereka
orang yang shalat juga,
orang yang berpuasa juga,
orang yang berhaji juga.
Kita bujuk baik-baik dan kita doakan mereka.

Celakanya, jika di antara jamaah maling itu ada keluarga kita, ada
hubungan darah atau teman sekolah,
maka kita cenderung tutup mata, tak sampai hati menegurnya.
Celakanya, bila di antara jamaah maling itu ada orang partai kita,
orang seagama atau sedaerah,
Kita cenderung menutup-nutupi fakta, lalu dimakruh-makruhkan dan
diam-diam berharap semoga kita
mendapatkan cipratan harta tanpa ketahuan.

Maling-maling ini adalah kawanan anai-anai dan rayap sejati.
Dan lihat kini jendela dan pintu Rumah Indonesia dimakan rayap. Kayu
kosen, tiang,kasau, jeriau rumah Indonesia dimakan anai-anai.
Dinding dan langit-langit, lantai rumah Indonesia digerogoti rayap.
Tempat tidur dan lemari, meja kursi dan sofa,
televisi rumah Indonesia dijarah anai-anai.

Pagar pekarangan, bahkan fondasi dan atap rumah
Indonesia sudah mulai habis dikunyah-kunyah rayap.
Rumah Indonesia menunggu waktu, masa rubuhnya yang sempurna.

Aku berdiri di pekarangan, terpana menyaksikannya.
Tiba-tiba datang serombongan anak muda dari kampung sekitar.
"Ini dia rayapnya! Ini dia Anai-anainya!" teriak mereka.
"Bukan. Saya bukan Rayap, bukan!" bantahku.
Mereka berteriak terus dan mendekatiku dengan sikap mengancam.

Aku melarikan diri kencang-kencang.
Mereka mengejarkan lebih kencang lagi.
Mereka menangkapku.
"Ambil bensin!" teriak seseorang.
"Bakar Rayap," teriak mereka bersama.
Bensin berserakan dituangkan ke kepala dan badanku.

Seseorang memantik korek api.
Aku dibakar.
Bau kawanan rayap hangus.
Membubung Ke udara.

Gayus Business

1. A Rahma Abbas
2. BUT Chevron Indonesia Company
3. BUT MOHG Management Ple Ltd
4. BUT Pan Pacific Hotel & Resort Indonesia
5. BUT Tokyo Electic Power Service Co. Ltd

6. CV Sumber Setia Abadi
7. Justinus Christophorus K
8. Muktar Widjaya
9. PD Chander Vinod Laroya
10. PT Adei Plantation & Industy

11. PT Adijaya Perdana Mandiri
12. PT Adisarana Indotama
13. PT Aditarwan
14. PT Adriwana Krida
15. PT Aica Indonesia

16. PT Aker Kvaerner Subsea
17. PT Asahi Synchrotech Indonesia
18. PT Asianagro Abadi
19. PT Asianagro Lestari
20. PT Astellas Pharma Indonesia.

21. PT Berkatnugraha Sinarlestari
22. PT Bina Sawit Abadi Pratama
23. PT Bintang Utama Lestari
24. PT Bosch Rexroth
25. PT Branita Sandhini

26. PT Bukaka Teknik Utama, Tbk
27. PT Bumi Resources, Tbk
28. PT Cakrawala Mega Indah
29. PT Capri Nusa Raya
30. PT Cemerlang Abadi

31. PT Ceria Worley
32. PT Chevron Oil Products Indonesia
33. PT Chiyoda Internasional Indonesia
34. PT Chuo Senko Indonesia
35. PT Cibalitung Tunggal Plantation

36. PT Citra Link Indonesia
37. PT Daitoh Indar Indonesia
38. PT Delta Dunia Petroindo Tbk
39. PT Dowell Anadrill Schlumberger
40. PT Dunia Express

41. PT Dwi Prima Sembada
42. PT Ecorn Consulting
43. PT Excelcomindo Pratama
44. PT Federal Internasional Finance
45. PT Ford Motor Indonesia

46. PT Fun Motor Indonesia
47. PT Garuda Mataram Motor
48. PT Golden Jaya Abadi
49. PT Gotrans interna Express
50. PT Hasil Jaya Industri

51. PT Honda Trading Indonesia
52. PT Horiguchi Engineering Indonesia
53. PT IDS Manufacturing
54. PT Indah Kiat Pulp & Papar Tbk
55. PT Indocement Tunggal Prakarsa

56. PT Intan Anugerah Kharisma
57. PT Internasional Paint Indonesia
58. PT Iris Sistem Inforindo
59. PT Jae Hyun Indonesia
60. PT Jasa Teknologi Informasi IBM

61. PT Java Tobacco
62. PT Jewelry Design Services
63. PT JVC Indonesia
64. PT Kaisar Motorindo Industri
65. PT Kapuas Prima Coal

66. PT Karya Cipta Karsa
67. PT KDDI Indonesia
68. PT Kelola Jaya Artha
69. PT Kido Jaya
70. PT Kizone Internasional

71. PT Kornet Trans Utama
72. PT Koryo Internasional Indonesia
73. PT Kuala Pelabuhan Indonesia
74. PT Kurnia Jaya Raya
75. PT Kyung Dong Indonesia

76. PT Kyungseung Trading Indonesia
77. PT Ladangrumput Suburabadi
78. PT Les Nouveaux Premier Real Property Indonesia
79. PT Marga Nusantara Jaya
80. PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia

81. PT Marta Unikatama
82. PT McDermott Indonesia
83. PT Meares Soputan Mining
84. PT Mega Kemiraya
85. PT Melputra Garmindo

86. PT Mesitechmitra Purnabangun
87. PT Metec Semarang
88. PT Mintek Dendrill Indonesia
89. PT Mitra Infoparama
90. PT Mitraland Harapan Sejati

91. PT Molten Aluminium Producer Indonesia
92. PT Multi Adiguna Manunggal
93. PT Multi Rentalindo
94. PT Multi Teknindo Inforonika
95. PT Nelco Indonesia

96. PT Newmont Nusa Tenggara
97. PT Nissan Motor Distributor Indonesia
98. PT Nusantara Secom Infotech
99. PT OOCL Indonesia
100. PT Otsuka Indonesia

101. PT Pacific Wira Berjaya
102. PT Panasia Intersarana
103. PT Pantja Motor
104. PT Paramita Praya Prawatya
105. PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika)

106. PT Pertamina Dana Ventura
107. PT Petrosea, Tbk
108. PT Pertosea- PT Clough
109. PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills

110. PT Pitamas Data Sempurna
111. PT Plaza Adika Lestari
112. PT Prawarasa Gemilang
113. PT Praquaman Konsultan
114. PT Proses Meterial Indonesia

115. PT Prudential Life Assurance
116. PT Quadra Media Publika
117. PT Rakintam Electical
118. PT Reckitt Benckiser
119. PT Rezdamurni Putramandiri
120. PT RTM Viditra Pratama

121. PT Sanko Gosei Technologi
122. PT Santan Batubara
123. PT Sawit Asahan Indah
124. PT Serasu Autoraya
125. PT Sgwicus Indonesia

126. PT Sibalec
127. PT Sierad Produce, Tbk
128. PT SK Food Indonesia
129. PT SKF Indonesia

130. PT SMI Electronic Indonesia
131. PT Sun Motor Indonesia
132. PT Supramatra Abadi
133. PT Sura Indah Wood Industries
134. PT Symrise

135. PT Tapian Nadenggan
136. PT Tegar Exporindo Jaya
137. PT Teguh Sinar Abadi
138. PT Thiess Contractors Indonesia
139. PT Tjahja Sakti Motor

140. PT Trisula Ulung Medasurya
141. PT Triwahana Jaya
142. PT Tunas Baru Lampung, Tbk.
143. PT U Finance Indonesia
144. PT Wangsa Indra Permana

145. PT Widjaya Karya
146. PT Wiratama Dharma Perkasa
147. Suyardi Syukur
148. Toru Inoue
149. PT Sun Hyundai Motor

12 Januari 2011

Web Developers Get Real (Time)

The massive amount of real-time information available is leading to new programming approaches.
Many websites offer application programming interfaces (APIs) that let programmers tap directly into their data and capabilities. This makes it possible to add the latest Twitter headlines to a desktop application, or combine content from several sites in a so-called "mash up." Wikipedia Vision, for example, uses the Wikipedia API and the Google Maps API to show new entries to the online encyclopedia by the geographical location from which the entry was posted.
But many websites now offer a stream of data in near real time. Such streams offers new possibilities to developers. A company called Kynetx has developed a programming language, called the Kynetx Rule Language (KRL), to provide more sophisticated ways of using this data.
Phil Windley, Kynetx's founder and chief technology officer, says KRL can help developers make more of a Web stream. Using an API usually involves writing a program to go and fetch data as needed. But Windley argues that it can be far more useful to track data more or less constantly. "To interact with Web streams, you need a different way to think about programming," he says.
Windley was inspired to develop KRL by database software that can handle floods of real-time information, such the software that responds rapidly to data from financial markets. Since many APIs can now supply floods of data, he realized that it might be useful to handle these feeds with similar speed.
KRL allows a programmer to write rules that react when data is spotted in a feed of data. For example, a KRL program might be designed to check real-time data on product prices when a person enters a store, as revealed by a geolocation data feed.
KRL makes it simple for a programmer to write applications that make use of data from many different Web services, and store that data in the cloud, Windley says. KRL is free to use and test, but Kynetx charges for it if it's incorporated into a commercial application.
Brian Mulloy, vice president of products for Apigee, a company that helps businesses create and manage APIs, says Kynetx's approach has promise. He notes that KRL assumes that the data it is fed will change, and can adapt accordingly. He says this will provide important new ways to think about connecting different websites. For example, he says, sufficiently intelligent interfaces might be able to guess at what a user is trying to do and suggest other complementary Web services to connect to.
Other companies are building technology to handle the data spewed out by modern Web application interfaces. Gnip, based in Boulder, Colorado, connects to a variety of services, including Twitter, Facebook, and YouTube, and repackages data and functions from these services to make it simpler to use for other companies.
Jud Valeski, CEO of Gnip, says few developers or companies are set up to handle the torrent of data many Web services provide—they don't have the bandwidth, storage, or real-time processing power. He agrees that new approaches are needed to handle these kinds of feeds. Gnip recently started selling access to filtered portions of Twitter's real-time stream. Valeski says programmers can apply their own rules in turn to further refine the data and how it is handled. Better tools for handling this kind of data will be part of the next wave of big change on the Web, he predicts.
Tuesday, November 30, 2010 By Erica Naone

11 Januari 2011

memilih sebuah apartemen

Apartemen menjadi salah satu alternatif pilihan bagi mereka yang menginginkan untuk membeli properti, selain tentunya membeli rumah dan tanah / ruko sebagai tempat tinggal. Biasanya orang membeli apartemen karena mempertimbangkan beberapa faktor berikut, harga yang relatif lebih murah, perawatan operasional yang lebih mudah serta akses ke fasilitas yang mudah. Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia, dimana harga properti terus meningkat tiap tahunnya, menyebabkan lahan menjadi semakin sempit. Disinilah potensi orang membeli apartemen semakin besar, mengingat apartemen tidak membutuhkan lahan yang begitu luas.
Adapun dalam memilih sebuah apartemen, ada baiknya anda memperhatikan hal-hal berikut ini :
  1. Pastikan status apartemen yang anda beli adalah berstatus sertifikat SHM Strata Title. Ini adalah dasar yang harus anda lihat sebelum anda memutuskan untuk tertarik terhadap sebuah apartemen.
  2. Lihat fasilitas yang disediakan. Pada umumnya sebuah apartemen selalu memiliki fasilitas kolam renang dan gymnasium. Namun ada beberapa apartemen yang menambahkan fasilitas-fasilitas tertentu seperti taman bermain, kafe, mini restaurant misalnya.
  3. Akses jalan ke beberapa titik penting kota seperti sekolah, pusat perbelanjaan dan jalan utama haruslah jelas dan mudah dijangkau dari apartemen yang anda rencana untuk beli.
  4. Lakukan perbandingan harga antara harga dan fasilitas yang akan anda dapatkan. Sebisa mungkin juga pilihlah apartemen yang dikembangkan oleh developer yang sudah punya nama dan terkenal dalam dunia properti.
  5. Pilihlah apartemen yang nyaman dan pelayanan bagus. Nyaman dalam artian, interiornya benar-benar memanjakan anda. Pelayanan bagus seperti misalnya security online 24 jam serta service room yang bagus.
Tinggal di sebuah apartemen cenderung dapat menjadikan seseorang menjadi individualistis jika tidak pandai mengatur. Oleh karena itu, walaupun sudah tinggal di dalam apartemen, biasakan untuk bergaul dengan tetangga-tetangga di sekitar anda.

by http://ganyos.com/

sedikit tips memilih lokasi properti yang strategis

Properti merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan kita, karena sifat dari properti itu sendiri dimana tiap tahun harganya bukannya mengalami penurunan tetapi malah mengalami peningkatan. Karena itu, memiliki properti merupakan impian banyak orang. Dalam beberapa kesempatan, ada orang-orang yang mengajarkan bagaimana caranya untuk membeli properti tanpa uang dan tanpa KPR. Tetapi, selain harus mempelajari ilmu tentang bagaimana properti bisa dibeli tanpa uang, kita juga harus belajar mengenai tata lokasi properti. Properti seperti apa sih yang merupakan properti marketplace, punya nilai jual bagus, mempunyai prospek bagus dan layak untuk anda beli. Simak beberapa tips untuk memilih lokasi properti yang strategis berikut ini
  1. Sebuah properti yang bagus harus dekat dengan pusat aktivitas masyarakat, seperti tempat perbelanjaan, sekolah atau kampus. Tetapi jangan pernah membeli sebuab properti yang dekat dengan Pom Bensin, Tempat Ibadah, Kuburan. Tempat-tempat tersebut kurang market apabila nantinya anda berencana untuk menjual kembali properti anda.
  2. Apabila anda berminat untuk menggunakan properti anda sebagai sumber penghasilan dengan cara menyewakan, pilihlah yang sesuai kriteria. Kalau disewakan untuk kost, pastikan properti anda dekat dengan pusat perkantoran atau area kerja. Bisa juga dekat dengan kampus atau sekolah.
    Kalau disewakan untuk iklan, pastikan properti anda dekat dengan traffic light, palang kereta api atau posisi tusuk sate dari suatu jalan.
  3. Pilihlah properti di lokasi yang setidaknya mobil bisa masuk, karena itu akan meningkatkan harga jualnya di masa depan. Akan lebih bagus kalau berada di jalan raya dengan ruas jalan lebih dari 2.
  4. Pastikan properti anda tidak berada di kawasan yang rawan banjir, sekalipun mungkin ketiga syarat diatas terpenuhi. Karena itu akan sangat menurunkan marketplace dari properti anda.
Demikianlah sedikit tips memilih lokasi properti yang strategis, semoga dapat membantu anda menemukan properti idaman anda.

Bagaimana Cara Membeli Properti Tanpa Uang, Tanpa KPR

Bagaimana Cara Membeli Properti Tanpa Uang, Tanpa KPR. Sebuah buku yang inspiratif yang mengajarkan kita bagaimana membeli sebuah properti tanpa menggunakan uang dan tanpa KPR. Apakah benar-benar ada hal seperti itu, membeli properti (yang notebene adalah target pembelian terakhir bagi kebanyakan orang dalam hidupnya – mengingat jika sudah membeli sebuah properti bisa dikatakan bahwa seseorang sudah hidup cukup layak). Melalui bukunya, Bapak Cipto Junaedy mengajarkan beberapa triknya untuk bisa membeli properti tanpa uang dan tanpa KPR.
Apa saja triknya ??
Sedikit mengecewakan karena ternyata buku ini hanya mengulas beberapa trik saja dan bukan semuanya. Mungkin karena harga buku itu sendiri yang tidak mencapai 10% dari harga seminarnya (yang membahas semua trik yang ada). Lalu apakah benar hal seperti itu bisa terjadi, membeli properti murah tanpa uang, tanpa KPR ??
Secara singkat inti dari strategi membeli properti tanpa uang dan tanpa KPR itu adalah kita mencari properti yang marketable, lalu dengan segera sebelum tenggat waktu pembayaran (entah itu lunas atau angsuran) dari properti itu, kita harus bisa menghasilkan uang dari properti itu. Bisa melalui banyak cara, namun intinya tetap kita harus mengejar deadline waktu.
Bagus memang isi dari buku Pak Cipto Junaedy ini, tetapi memang tidak mudah untuk dilakukan. Well, apapun pendapat anda, memang tidak mudah untuk membeli sebuah properti, karena properti itu adalah sebuah visi, impian bagi semua orang yang ingin hidupnya mapan. Namun, dengan bekerja keras kita pasti bisa mewujudkannya.
Satu pesan saya, mungkin bagi yang pernah tahu tentang Strategi Membeli Properti Tanpa Uang, Tanpa KPR. Jangan pernah berpikir bahwa kita bisa mendapatkan (dalam hal ini properti) tanpa ada usaha yang keluar. Itu sama saja bohong.