07 Februari 2011

MARI ANTISIPASI SERANGAN JANTUNG..

Misalnya saat Anda sedang sibuk kerja, atau Anda sedang dlm perjalanan pulang dg mengendarai mobil sendirian atau sedang berada di jalan pada sebuah transportasi Publik.

Boleh jadi, suatu ketika tiba2 Anda merasakan sakit yg sangat di dada & mulai menjalar ke lengan & dagu.

Itu pertanda, Anda sedang menghadapi Serangan Jantung..

Namun, jarak ke RS yg terdekat kira2 masih 5 Km. Lebih celakanya lagi, Anda tak tahu apakah Anda mampu bertahan sampai sejauh itu.

Saat sendirian itu, kena serangan jantung, bagaimana cara pertolongan pertamanya?

Seseorg ketika jantungnya tdk dpt berdenyut secara normal serta merasa hampir pingsan, ia hanya mempunyai wkt kira2 10 detik, setelah itu akan hilang kesadaran & pingsan.

Jika di sekitar Anda, tdk ada org memberi pertolongan pertama, penderita hrs memanfaatkan 10 detik yg singkat ini usaha utk menolong dirinya sendiri.

Harus Bagaimana ?

Jawabannya:

JANGAN PANIK, USAHAKAN BERBATUK TERUS DG SEKUAT TENAGA...

SETIAP KALI SEBELUM BATUK, HRS TARIK NAFAS DLM2 KEMUDIAN BER BATUK DENGAN KUAT2, DALAM2 & PANJANG2, seperti hendak mengeluarkan dahak yg berada dlm dada...

SETIAP SELANG 2 DETIK HRS TARIK NAFAS SEKALI & BERBATUK SEKALI hingga pertolongan tiba, atau kalau merasa denyut jantung sdh normal, baru boleh beristirahat.

Tujuan tarik nafas:
Untuk memasukkan Oxygen ke dlm paru2.

Tujuan batuk :
Untuk menekan jantung, agar aliran darah bersikulasi. Menekan jantung jg dpt membantu denyut jantung kembali normal. Pertolongan cara ini maksudnya, agar penderita mempunyai kesempatan utk pergi ke Rumah Sakit.

(Sumber: Artikel Journal of General Hospital Rochester no 240)

01 Februari 2011

Resensi Buku: Radical Management & Alignment

oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi

Tadi malam, sepulang dari hadiri reuni eks paryawan/ti ARCO Indonesia, saya mengisi waktu dengan membaca buku yang kemaren baru dibeli di Kinokuniya, judulnya agak panjang "The Leader's Guide to RADICAL MANAGEMENT, Reinventing the Workplace for the 21st Century, How to Inspire Continuous Innovation, Deep Job Satisfaction and Client Delight" terbitan 2010 yang ditulis oleh Stephen Denning, penulis buku The Secret of Leadership dan The Leader's Guide to Storytelling.

Penulis menawarkan "pandangan" (belum menjadi teori) yang dikatakannya sebagai "radikal" dan "berbeda" dalam mengelola organisasi (manajemen). Harapannya, implementasi strategi (pandangan atau view ketika diimplementasikan di perusahaan berevolusi menjadi strategi) akan mengubah lingkungan pekerjaan menjadi semakin produktif, inovatif, menyenangkan sehingga berdampak pada peningkatan kinerja.

Pandangan ini (yang dikatakannya baru) disusun dalam 7 (tujuh) prinsip manajemen radikal dengan dukungan lebih dari tujuh puluh praktek bisnis yang ditulisnya dari hasil penelitian di banyak perusahaan (Di Amerika dan Eropa). Manajemen radikal memusatkan perhatian (fokus) keseluruhan elemen organisasi pada sasaran yang secara konstan meningkatkan nilai (value) yang diberikan kepada pelanggan (clients atau customers); dan tidak semata-mata menghasilkan barang/jasa dan memberikan deviden kepada pemilik perusahaan.

Ketujuh prinsip yang saling terkait tersebut bersama - sama menyusun model logika (mental model) baru manajemen: fokus keseluruhan sumber daya organisasi pada upaya memuaskan pelanggan; bekerja dalam kelompok yang mandiri; beroperasi sesuai dengan jadwal yang disepakati dengan pelanggan (pemberi kerja); setiap pekerjaan yang diserahkan kepada pemberi kerja harus memenuhi kualitas yang diperjanjikan; mengupayakan transparansi secara radikal; menumbuh-kembangkan ketrampilan personalia secara berkelanjutan; dan berkomunikasi secara interaktif. Penulis berhipotesis, implementasi tujuh prinsip secara simultan, kontinyu dan konsisten akan memberi inspirasi bagi tingginya produktivitas, inovasi, kepuasan terhadap pekerjaan, dan pemenuhan harapan atas kepuasan pelanggan.

Untuk mencapai inti dari apa yang ingin ditawarkannya, penulis mengawali dengan mengajukan pertanyaan what is good? who is it good for? is it good for organization? is it good for those doing the work? is it good for those for whom the work is done? dan is it good for society at large? guna menjawab sederet pertanyaan ini kemampuan komunikasi menjadi syarat dasar yang harus dimiliki oleh setiap manajer. Manajer dan anak-buahnya harus terlibat dalam komunikasi yang interaktif, dua arah; bukan hanya perintah searah; menggunakan narasi yang otentik, pertanyaan terbuka, dan kemampuan mendengarkan setiap percakapan dengan baik; dari pada hanya memperlakukan orang lain secara manipulatif.

Membaca halaman demi halaman, memberi gambaran yang semakin jelas apa yang ingin disampaikan penulisnya. mengapa radikal manajemen diperlukan bahkan dianjurkan? faktanya banyak perusahaan yang sudah berjaya puluhan bahkan lebih dari seratus tahun, dengan menguasai pangsa pasar tidak hanya di negaranya melainkan sudah merambah ke berbagai negara, ambruk dan harus rela digusur oleh perusahaan kecil yang baru muncul. ada juga kasus lain yang memberikan pelajaran bagaimana perusahaan yang relatif baru, dalam tempo relatif singkat melejit kinerjanya namun sesingkat itu pula turun drastis bahkan harus dilikuidasi. Penulis juga menyajikan kisah-kisah bagaimana pegawai perusahaan yang semula menikmati pekerjaannya, loyal, produktivitasnya tinggi, dengan berjalannya waktu menjadi bosan, hilang motivasi kerjanya, dan akhirnya kinerja individu menurun yang pada gilirannya berdampak pada penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Penulis memperkenalkan istilah "Paradoks Manajer Sukses" suatu peristiwa yang menggambarkan keadaan di mana para manajer dan pekerja mendapat gaji yang cukup, menyelesaikan pekerjaan yang menurutnya dilaksanakan dengan baik, perusahaan mendapat laba yang cukup; namun teryata perusahaan tidak produktif, masing-masing individu baik manajer maupun staf hanya mementingkan tugasnya sendiri. ketidak-produktifan ini baru terlihat ketika perusahaan di-benchmark dengan perusahaan sejenis lainnya. ada yang penguasaan pasarnya paling dominan, namun tingkat keuntungannya (profitabilitas) paling rendah. dalam jangka panjang, perusahaan yang mengidap paradoks manajer sukses ini dapat diperkirakan akan dilewati oleh para pesaingnya. baik karena pelanggan lama-kelamaan tak puas atas pelayanan yang diberikan, tak adanya inovasi, atau rendahnya profitabilitas akan berdampak pada kemampuan berinvestasi memperbaharui mesin dan teknologi guna meningkatkan produktivitas, maupun timbulnya konflik internal yang kemungkinan besar berdampak pada berkurangnya kenyamanan kerja.

Semalam saya belum selesai membaca buku ini, terhenti karena sudah ngantuk. Pagi tadi selepas subuh, sebelum koran pagi datang saya raih ALIGNMENT bukunya Robert S Kaplan dan David P. Norton terbitan 2006, karena merasa ada yang saling nyambung di antara dua buku ini. kalau Mas Denning menawarkan Manajemen Radikal, Pak Kaplan dan Paman Norton menawarkan Penyelerasan (alignment) dalam pemanfaatan berbagai sumber daya di dalam perusahaan. Kaplan dan Norton memberikan ilustrasi bagaimana dalam festival dayung para pedayung harus membangun harmoni (keselarasan) di antara mereka. masing-masing pedayung adalah sumber daya penting bagi maju dan terarahnya sampan hingga ke titik sasaran.

Denning menawarkan kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama diikuti inovasi transparansi dan komunikasi, Kaplan dan Norton pun sependapat hanya saja bahasanya yang berbeda, Kaplan menggunakan formula value creation = customer derived value + enterprise derived value. dalam tataran strategy, Kaplan dan Norton (pencetus gagasan Balance Score Cards mengutamakan kinerja keuangan yang harus dicapai agar perusahaan berkelanjutan. Kaplan dan Norton pun menyadari bahwa pencapaian secara optimum kinerja keuangan hanya dimungkinkan bila harapan customer terpenuhi yang dihasilkan dari operasional internal yang efisien dan dikerjakan oleh personalia yang terampil (skillful) terlatih dan gembira.

Pada akhirnya, mengikuti iklan produk minuman botol, apapun strateginya, sasarannya tetap sama, profitabilitas guna menjamin eksistensi dan pertumbuhan. pada tataran taktis pun tak beda banyak, kepuasan pelanggan menjadi pemicu di depan, diikuti dengan proses dan kemampuan personalia mengelola dengan baik sumber daya perusahaan, dan last but not least, memahami serta menjadi bagian dari perubahan pasar yang selalu dinamis.

Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengajak Anda
Membangun Teknologi Bermartabat