24 Oktober 2008

Cinta bukan hanya sekedar ungkapan emosi

ditulis oleh Ir. Stefanus Indrayana, MBA., dan Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.

hampir semua cerita tentang sukses dan bahagia tidak terlepas dengan kata Kasih atau mencintai.

- Mencintai adalah sasaran utama, sasaran yang lain adalah tambahan atau bonus, misalnya uang, sukses, kesenangan, kedudukan, nama baik. Mendapatkan semuanya tanpa mencintai pekerjaan akan berakhir dengan kehampaan, atau…
- Menggabungkan pekerjaan dengan mencintainya memberikan suatu hal yang positif dan terbaik dalam kehidupan, Kasih akan menjadikan pemimpin lebih baik lagi, membuat kita memberikan yang terbaik

Sebelum kita mendedikasikan kehidupan kita untuk orang, perkawinan, keluarga, perusahaan, ataupun apapun, mulailah dengan mendedikasikan diri kita terhadap “Kasih”, biarlah cinta menjadi tujuan dan menjadi inspirasi, mendukung dan menuntun langkah kita untuk dedikasi yang lain. Sekarang banyak perusahaan yang menyadari betapa pentingnya mencintai, bekerja dengan hati didalam perusahaan, sehingga perusahaan tidak malu malu lagi menggunakan kata kata mencintai, hati, jiwa, empati, karena mencintai adalah dasar utama yang mencakup seluruh kehidupan, tidak hanya masalah pekerjaan.

Beberapa ungkapan dan penggunaan manajemen yang berdasarkan love and compassionate sebagai berikut:
- Annita Roddick pendiri body shop mengatakan bahwa kegagalan dari suatu perusahaan umumnya karena tidak adanya kesatuan antara Love and work; kebanyakan perusahaan besar tidak menyebutkan kasih dalam kredo bisnisnya
- Samsung Electronics, sebagai perusahaan uang mengutamakan inovasi, teknologi dan desain yang sensasional, meluncurkan GWP - Great Working Place
program, menciptakan iklim saling percaya, lingkungan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan kebanggaan, yang intinya berusaha lebih menyentuh hati para karyawannya
- Banyak perusahaan yang melakukan brand assimilation yaitu suatu kegiatan marketing internal didalam perusahaan sendiri untuk menyentuh hati karyawannya agar dapat menjadi duta dari merk mereka kepada masyarakat dan konsumen

Bagaimana kita mengetahui bahwa suara hati yang kita ikuti adalah suatu intuisi yang benar?
Suara hati yang benar dan diikuti biasanya memiliki tanda tanda yang positif misalnya kedamaian jiwa kita, kebahagiaan dan akan adanya beberapa mukjijat berupa berbagai keberuntungan dalam setiap langkah dan perjalanan sukses.

Mengikuti kata hati akan memberikan kita energi, peningkatan daya tahan, keberanian. Hal yang sangat diperlukan adalah keyakinan dan kesabaran. Akibatnya, hal hal yang kita kerjakan dengan mengikuti kata hati akan membuat kita BAHAGIA dan tentunya sekeliling kita akan merasakan manfaat akan hasil yang kita capai.

Contohnya penyanyi Opie Andaresta, seorang penyanyi terkenal yang sukses dalam menyanyikan lagu lagu balada yang sangat indah. Namun menurut pengakuannya, hatinya selalu merasa terburu-buru. Selalu ingin bergerak. Tidak tenang, tidak damai. Selalu ada yang kurang dan harus dikejar. Hidupnya terasa melelahkan. Akhirnya dia bingung dan tidak lagi bisa berkarya dengan baik, karena selalu merasa kurang. Setelah dia belajar melukis (bukannya menyanyi), dia menemukan panggilan hidupnya, jati dirinya, sehingga berdamai dengan jiwa dan hidupnya.

Tentunya sebelum kita mengikuti kata hati dan mengembangkan talenta, ada hal hal yang harus kita tanyakan sebagai berikut:

1. Hal hal apa yang akan membuat kita bahagia dan ingin kita lakukan setiap saat (what makes us happy and passionate?)
2. Apakah bakat dan talenta saya? Dan bagaimana saya harus mengembangkannya?

Kita patut untuk membuat daftar dari hal hal tersebut diatas agar dapat menemukan hal-hal yang kita cintai untuk kita kerjakan. Jika kita dapat menemukan hal tersebut, maka semangat dari hati kita akan mendorong dan memberi motivasi untuk lebih kreatif dan bekerja keras.

Ciri-ciri hal yang membuat kita bahagia akan berbeda untuk setiap orang, namun apabila setiap pagi kita mudah terbangun, bersemangat (misalnya akan main golf, bahkan jam 4 pagi sudah terbangun), sampai lupa waktu dan tidak kenal lelah serta hal-hal lain yang membuat kita bahagia seperti mengajar, menolong orang lain adalah hal hal yang dapat kita masukan kedalam dream lists.

Bakat atau talenta adalah sesuatu yang kita miliki dan diberikan oleh pencipta kita, namun apabila tidak kita kembangkan, maka talenta kita tidak akan tumbuh. Untuk mengembangkan talenta, kita perlu bekerja keras, namun dengan sepenuh hati, dan otomatis kita dapat menjadi yang terbaik.

- Dapatkah Uthe (Ruth Sahanaya), Vina Panduwinata, Rio Febrian, Andre Hehanusa menjadi penyanyi dengan suara yang khas digandrungi oleh banyak orang tanpa berlatih vocal, gaya , ekspressi selama ratusan bahkan ribuan jam?
- Candra Wijaya dan Tony Gunawan sudah layak pensiun diusia yang lebih dari 30 tahun, mereka sudah keluar dari pelatnas, namun masih menjadi juara dibeberapa turnamen utama dunia. Mengandalkan bakatnya saja tanpa kerja keras, semangat dan percaya diri yang tinggi, mereka tidak akan mencapai prestasi ini.
- Pemain golf seperti Tiger Woods dikatakan memiliki postur ideal dan bakat alami, namun tanpa berlatih keras, memoles pukulannya dengan mencari pelatih yang cocok, berusaha terus untuk mencapai kesempurnaan akan dapat meraih posisi seperti sekarang?

Demikian juga Michele Wie, Annika Sorrenstam Sebagai hakekat penciptaan, sebenarnya bakat atau talenta itu tidak hanya sebagai penyanyi, olahragawan ataupun pelukis, hal hal yang menjadi top vocational list seperti mengajar, menulis, merawat orang, membantu orang, fotografi, berbicara di muka umum, menjadi pemimpin, manajer dan masih banyak lagi adalah talenta yang diberikan kepada kita. Sikap positif terhadap bakat dan talenta yang kita miliki dan mengembangkannya adalah kunci penting untuk hidup bahagia dan bermakna. Mengembangkan talenta, penuh integritas dan menjadi yang terbaik merupakan salah satu tujuan utama penciptaan yaitu menyenangkan hati Sang Pencipta.

Tidaklah ada kata terlambat untuk berubah haluan dan mengerjakan hal hal yang kita sukai meskipun dimulai dari waktu luang. Jika kita hanya bekerja untuk uang semata, maka dalam jangka panjang kita akan kalah dengan orang yang bekerja dengan hatinya, yang mencintai pekerjaannya.

Hidup hanya berdasarkan keinginan uang, kedudukan,nama, tanpa mengikuti kata hati membuat kita menjadi kurang bahagia.

Ingat bahwa waktu berjalan terus, jangan sampai suatu hari kita menyesali kehidupan kita dan tidak dapat kembali membeli waktu hanya untuk melakukan hal hal yang kita sukai ataupun talenta kita.

Dengan mengikuti kata hati dan mengembangkan talenta kita, selain menyenangkan Sang Pencipta juga akan menyenangkan diri kita dan masyarakat sekeliling akan kontribusi kita. Marilah hidup tanpa pernah menyesali yang telah kita lalui.

Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku:
* Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007)
* Best Life; Menjalani Hidup Penuh Makna

Tidak ada komentar: